www.ziddu.com

Jumat, 27 Agustus 2010

Penilaian Status Gizi

Gizi merupakan proses organisme menggunakan makanan yang di
konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ serta menghasilkan energi
Tubuh manusia memperoleh zat gizi dalam bentuk makanan baik yang
berasal dari tumbuhan maupun dari hewan. Kebutuhan tubuh akan zat gizi
tidak dapat dipenuhi hanya dengan satu atau dua macam bahan makanan saja,
karena pada umumnya tidak ada satu bahan makanan yang mengandung bahan
makanan secara lengkap
Gizi mempunyai nilai
yana sangat penting bagi tubuh, yaitu, 1) untuk memelihara proses tubuh
dalam pertumbuhan dan perkembangan dan 2) memperoleh energi guna
melakukan kegiatan fisik sehari-hari
Gizi kerja adalah nutrisi atau kalori yang diperlukan oleh tenaga kerja
untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaannya. Tenaga kerja
memerlukan makanan yang bergizi untuk pemeliharaan tubuh, untuk
perbaikan termasuk pekerjaan. Gizi kerja ditujukan untuk kesehatan dan daya
kerja tenaga kerja setinggi-tingginya. Bahan-bahan makanan pada umumnya
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan airSesuai dengan fungsinya zat-zat gizi dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu, zat tenaga yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein. Zat pembangun
yang terdiri dari protein, mineral, air. Zat pengatur yang terdiri dari vitamin,
mineral, protein, air
zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk metabolisme :

1. Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah untuk menyediakan energi bagi
tubuh. seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah yang
berlebihan akan menjadi gemuk. Apabila karbohidrat makanan tidak
mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun

2. Protein
Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi
tubuh, karena zat ini selain berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh
juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein selain akan
digunakan bagi pembangunan struktur tubuh juga akan disimpan untuk
digunakan dalam keadaan darurat, sehingga pertumbuhan atau kehidupan
dapat terus terjamin dengan wajar, akan tetapi dalam keadaan tidak
diterimanya makanan yang tidak bergizi secara terus menerus, dengan
sendirinya akan terjadi gejala-gejala kekurangan protein diantaranya
adalah pertumbuhan kurang, daya tahan tubuh menurun, rentan terhadap
penyakit dan daya kerja merosot .

3. Lemak
Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak merupakan sumber
energi bagi tubuh. fungsi utama dari lemak adalah untuk memberi tenaga
pada tubuh. disamping fungsinya sebagai sumber tenaga, lemak juga
merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin yaitu vitamin A, D,E
dan K

4. Vitamin
Vitamin merupakan zat organik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah yang sangat sedikit, namun penting untuk mempertahankan
kesehatan tubuh. menurut sifatnya vitamin digolongkan menjadi dua yaitu
vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K) dan vitamin yang
larut dalam air (B dan C). walaupun vitamin hanya dibutuhkan dalam
jumlah yang sedikit, namun akan berpengaruh besar terhadap tubuh
apabila kita kekurangan vitamin. Faktor-faktor yang menyebabkan
kekurangan vitamin adalah :
1) Kurang memakan bahan makanan yang mengandung vitamin.
2) Tubuh kekurangan zat-zat tertentu, sehingga penyerapan vitamin
dalam tubuh terganggu.
3) Akibat penyakit saluran pencernaan misalnya disentri atau typus.
4) Adanya zat-zat tertentu dalam bahan makanan atau dalam obat yang
akan mengganggu penyerapan vitamin itu.
5) Dalam tubuh terjadi interaksi dari beberapa vitamin, kekurangan salah
satu vitamin akan menyebabkan terganggunya fungsi vitamin lain.

5. Mineral
Mineral adalah bagian dari tubuh yang memegang peranan penting
dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ
maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.

6. Air
Pada proses metabolisme tubuh sangat memerlukan sekali akan air.
Kehilangan 10% dari cairan tubuh akan sangat membahayakan. Kematian
biasanya terjadi biasanya bila kehilangan cairan tubuh mencapai 20% dari
berat badan. Sedangkan pada orang dewasa lebih kurang 65% air berfungsi
sebagai zat pembangun dan zat pengatur.
Kebutuhan zat gizi bagi tenaga yang paling utama adalah
karbohidrat yang akan diubah menjadi kalor, karena tenaga kerja lebih
banyak menggunakan energi untuk kerja otot. Tenaga kerja dewasa tidak
lagi memerlukan protein untuk pertumbuhan, tetapi diperlukan untuk
memelihara fungsi tubuh, disamping sebagai sumber energi.
Tenaga kerja hanya akan menunjukkan
produktivitasnya apabila kepadanya diberikan tenaga yang berasal dari
makanan, makin besar tenaga yang diberikan makin besar pula
kemungkinan produktivitas kerjanya
Status Gizi
Status gizi diartikan sebagai keadaan kesehatan seseorang atau
sekelompok orang yang ditentukan dengan salah satu atau kombinasi dari
ukuran-ukuran gizi tertentu.
Status gizi adalah hasil
akhir dari keseimbangan antara makanan yang masuk kedalam tubuh (nutrient
input) dengan kebutuhan tubuh (nutrient output) akan zat gizi tersebut.
Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih
zat gizi esensial, status gizi lebih terjadi karena tubuh memperoleh zat-zat gizi
dalam jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksik yang
membahayakan. Baik pada status gizi kurang, maupun status gizi lebih terjadi
gangguan gizi.

Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
1). Konsumsi makanan
Seseorang yang dalam kehidupannya sehari-hari mengkonsumsi
makanan yang kurang asupan zat gizi, akan mengakibatkan kurangnya
simpanan zat gizi pada tubuh yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, apabila keadaan ini berlangsung lama, maka
simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya akan terjadi kemerosotan
jaringan.
2). Status Kesehatan
Tingginya penyakit parasit dan infeksi pada alat pencernaan dan
penyakit lain yang diderita juga akan mempengaruhi ststus gizi
seseorang. Memburuknya keadaan akibat penyakit infeksi adalah akibat
beberapa hal, antara lain :
a) Turunnya nafsu makan akibat rasa tidak nyaman yang dialaminya,
sehingga masukan zat gizi kurang padahal tubuh memerlukan zat gizi
lebih banyak untuk menggantikan jaringan tubuhnya yang rusak
akibat bibit penyakit.
b) Penyakit infeksi sering dibarengi oleh diare dan muntah yang
menyebabkan penderita kehilangan cairan dan sejumlah zat gizi
seperti berbagai mineral, dan sebagainya. Penyakit diare
menyebabkan penyerapan zat gizi dari makanan juga terganggu,
sehingga secara keseluruhan mendorong terjadinya gizi buruk.
3). Faktor Lingkungan Kerja
Faktor lingkungan kerja menunjukkan pengaruh yang jelas terhadap gizi kerja. Beban yang
berlebihan menyebabkan penurunan berat badan, sebaliknya motivasi
yang kuat, kadang-kadang meningkatkan selera makan yang menjadikan
sebagai salah satu penyebab bertambahnya berat badan dan kegemukan.

Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak
langsung.

Penilaian Status Gizi Secara Langsung
1) Indeks Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia,
maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai
tinggkat umur dan tingkat gizi
Ada beberapa indeks antropometri yang umumnya dikenal, yaitu :
a) Berat badan menurut umur (BB/U)
b) Tinggi badan menurut umur (TB/U)
c) Berat badan menurut inggi badan (BB/TB)
d) Lingkar lengan atas menurut umur (LLA/U),
Indikator BB/U menunjukkan secara sensitif status gizi
saat ini karena mudah berubah. Namun indikator BB/U tidak
spesifik karena berat badan selain dipengaruhi oleh umu juga
dipengaruhi oleh umur juga dipengaruhi oleh TB. Indikator TB/U
menggambarkan status gizi masa lalu, dan indikator BB/TB
menggambarkan secara sensitif dan spesifik status gizi saat ini
Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan digunakan
untuk memantau Indeks Massa Tubuh (IMT) orang dewasa. IMT
atau Body Mass Tubuh (BMI) merupakan alat atau cara yang
sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa. Untuk
mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut :
IMT = Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (m) × Tinggi Badan (m)
Dengan kategori ambang batas IMT sebagai berikut :

Tabel 1. Kategori ambang batas IMT
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat
Kekurangan berat badan tingkat
ringan < 17,0 17,0-18,4 Normal 18,5-25,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat 25,1-27,0 > 27,0



2) Klinis
Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi
yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi.
3) Biokimia
Penilaian status gizi dengan metode biokimia adalah
pemeriksaan dengan spesimen yang diuji secara laboratoris yang
dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.

Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung
1) Survei Konsumsi Makanan
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status
gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
yang dikonsumsi.
2) Statistik Vital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan
menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka
kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat
penyebab tertentu dan data lain yang berhubungan dengan gizi

Pendidikan Seksual Pada Remaja

OLEH : YUSIKO PUSKESMAS PENAWAR JAYA TULANG BAWANG, LAMPUNG

Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Padahal pada masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan, agar remaja tidak mencari informasi dari orang lain atau dari sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali.
Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja, bila ia tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat.
Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar remaja kita tidak mengetahui dampak dari perilaku seksual yang mereka lakukan, seringkali remaja sangat tidak matang untuk melakukan hubungan seksual terlebih lagi jika harus menanggung resiko dari hubungan seksual tersebut.

Pergaulan seks bebas di kalangan remaja Indonesia saat ini sangatlah memprihatinkan. Berdasarkan penelitian, tiap hari 100 remaja melakukan aborsi. Jika dihitung pertahun, 36 ribu janin dibunuh oleh remaja dari rahimnya. Belum lagi pengaruh teknologi informasi yang tak terkendali membuat remaja lebih mudah mengakses pengetahuan tentang seks lewat internet, film porno dan majalah porno.

Pengaruh gaya hidup barat sebagai penyebab para remaja mengabaikan nilai-nilai moral. Mereka cenderung menganggap seks bebas sebagai sesuatu yang wajar. Padahal, agama melarang keras seks bebas. Remaja sekarang ini rentan terkena dampak pengaruh informasi seks yang tidak mendidik dan tidak sesuai kaidah agama.

Berdasarkan penelitian, tujuh dari dari sepuluh perempuan telah melakukan hubungan seksual sebelum berumur 20 tahun. Sementara satu dari enam pelajar perempuan aktif bergaul seks bebas. Paling sedikit mereka berganti pasangan dengan empat laki-laki yang berbeda-beda.

Apa itu Kesehatan Reproduksi Remaja?
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.

Bagaimana perilaku seks aman ?
Perilaku seks aman adalah perilaku seks tanpa mengakibatkan terjadinya pertukaran cairan vagina dengan cairan sperma misalnya dengan bergandengan tangan, berpelukan, berciuman. Akan tetapi Jika benar-benar ingin aman, jauhilah seks bebas diluar nikah tetapi jika sudah menikah setialah dengan satu pasangan saja .

Apakah Dampak dari Melakukan Aborsi?
Aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan perempuan terutama jika dilakukan secara sembarangan yaitu oleh meraka yang tidak terlatih. Perdarahan yang terus-menerus serta infeksi yang terjadi setelah tindakan aborsi merupakan sebab utama kematian perempuan yang melakukan aborsi.
Di samping itu aborsi juga berdampak pada kondisi psikologis. Perasaan sedih karena kehilangan bayi, beban batin akibat timbulnya perasaan bersalah dan penyesalan yang dapat mengakibatkan depresi.
Oleh karena itu konseling mutlak diperlukan kepada pasangan sebelum mereka memutuskan untuk melakukan tindakan aborsi. Tindakan aborsi harus diyakinkan sebagai tindakan terakhir jika altenatif lain sudah tidak dapat diambil.

Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV/AIDS?
PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual.
AIDS singkatan dari Aquired Immuno Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh. Penyebabnya adalah virus HIV. HIV sendiri adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.

Apakah HIV/AIDS Termasuk PMS?
Ya, karena salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual. Selain itu HIV dapat menular melalui pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV, menerim tranfusi darah yang tercemar HIV atau dari ibu hamil yang terinfeksi virus HIV kepada bayi yang dikandungannya. Di Indonesia penularan HIV/AIDS paling banyak melalui hubungan seksual yang tidak aman serta jarum suntik (bagi pecandu narkoba).

Apa saja Tanda dan Gejalanya?
Tanda-tanda PMS pada laki-laki antara lain: berupa bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin,keras dan berwarna merah pada alat kelamin, adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam, rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin, rasa sakit yang hebat pada saat kencing, kencing nanah atau darah yang berbau busuk, bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi borok.

Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari. Jika ada gejala, biasanya berupa antara lain: rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual, rasa nyeri pada perut bagian bawah, pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin, keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya, keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal, timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual, bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin.

Bagaimana Bisa Terhindar dari PMS dan HIV/AIDS?
Hindari hubungan seks di luar nikah. Yang telah menikah Lebih aman berhubungan seks dengan pasangan tetap (tidak berganti-ganti pasangan seksual). Menggunakan kondom jika melakukan hubungan seksual berisiko tinggi seperti dengan pekerja seks komersial; sedapat mungkin menghindari tranfusi darah yang tidak jelas asalnya; menggunakan alat-alat medis dan non media yang terjamin streril.

Pengobatan HIV/AIDS
Sampai sekarang, belum ditemukan cara pengobatan yang tuntas, saat ini yang ada hanyalah menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan tubuhnya.

Apa Hubungannya antara Narkoba dan Miras dengan Kesehatan Repoduksi?
Secara langsung, pecandu narkoba (khususnya mereka yang mempergunakan jarum suntik) dapat menjadi saran penularan HIV/AIDS. Secara tidak langsung narkoba dan miras biasanya terkait erat dengan pergaulan seks bebas.
Di samping itu kecanduan obat terlarang pada orang tua akan mengakibatkan bayi lahir dengan ketergantungan obat sehingga harus mengalami perawatan intensif yang mahal.
Kebiasaan menggunakan narkoba/miras dapat menurun pada sifat-sifat anak yang dilahirkan, yaitu menjadi peminum dan pecandu, atau mengalami gangguan mental/cacat. Perempuan “pemakai” mempunyai sikap hidup malas dan kekurangan gizi sehingga mengakibatkan bayi dalam kandungan gugur, berat lahir rendah atau cacat.

Bagaimana Menghindarkan Diri dari Jerat Narkoba dan Miras
Jangan pernah berpikir untuk mencoba. Tindakan mencoba merupakan langkah awal untuk terjerumus. Dekatkan diri dengan tuhan. Jadikan keluarga sebagai tempat perlindungan jika menghadapi suatu masalah. Carilah sahabat yang baik. Bergabunglah dengan kelompok yang memiliki tujuan yang positif. Jauhi kelompok yang tidak memiliki tujuan yang jelas.

Kesimpulan
Karena meningkatnya minat remaja pada masalah seksual dan sedang berada dalam potensi seksual yang aktif, maka remaja berusaha mencari berbagai informasi mengenai hal tersebut.
Dari sumber informasi yang berhasil mereka dapatkan, pada umumnya hanya sedikit remaja yang mendapatkan seluk beluk seksual dari orang tuanya. Oleh karena itu remaja mencari atau mendapatkan dari berbagai sumber informasi yang mungkin dapat diperoleh, misalnya seperti di sekolah atau perguruan tinggi, membahas dengan teman-teman, buku-buku tentang seks, media massa atau internet.
Memasuki Milenium baru ini sudah selayaknya bila orang tua dan kaum pendidik bersikap lebih tanggap dalam menjaga dan mendidik anak dan remaja agar ekstra berhati-hati terhadap gejala-gejala sosial, terutama yang berkaitan dengan masalah seksual, yang berlangsung saat ini.
Seiring perkembangan yang terjadi sudah saatnya pemberian penerangan dan pengetahuan masalah seksualitas pada anak dan remaja ditingkatkan. Pandangan sebagian besar masyarakat yang menganggap seksualitas merupakan suatu hal yang alamiah, yang nantinya akan diketahui dengan sendirinya setelah mereka menikah sehingga dianggap suatu hal tabu untuk dibicarakan secara terbuka, nampaknya secara perlahan-lahan harus diubah.
Sudah saatnya pandangan semacam ini harus diluruskan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan membahayakan bagi anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa. Remaja yang hamil di luar nikah, aborsi, penyakit kelamin, dll, adalah contoh dari beberapa kenyataan pahit yang sering terjadi pada remaja sebagai akibat pemahaman yang keliru mengenai seksualitas.

Lalu bagaimana mengantisipasinya? Harus diajarkan pendidikan seks berdasarkan nilai-nilai agama. Bila remaja sejak dini diperkenalkan kepada pendidikan seks yang sesuai dengan agama, hingga seks bebas di kalangan remaja sedemikian rupa dapat dihindari.

Apakah Gaya Bercinta Dapat Tentukan Jenis Kelamin Anak Anda?

Banyak mitos tentang seks dan kehamilan yang berkembang di masyarakat dan bahkan seringkali dianggap sebagai kebenaran. Karena dianggap benar maka perilaku seksual juga dipengaruhi dan mengikuti informasi yang salah sesuai dengan mitos itu. Salah satu mitos yang sering beredar adalah yang mengaitkan posisi hubungan seksual dengan jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan.
Konon kalau posisi lelaki ketika melakukan hubungan seksual dimulai dari kiri dan diakhiri di sebelah kanan, maka bayi laki-laki yang akan dilahirkan. Sebaliknya, bila hubungan seksual dimulai dari sisi kanan dan diakhiri di sisi kiri, maka bayi perempuan yang akan dilahirkan. Tentu saja informasi ini salah dan tidak benar. Masih banyak mitos lainnya, misalnya jenis kelamin anak pertama tergantung pada siapa yang jatuh cinta lebih dulu. Bila si ayah yang duluan jatuh cinta pada ibu maka pasangan tersebut akan dikaruniai anak laki-laki.
Mitos tersebut terdengar lucu, tapi itulah mitos-mitos yang berkembang tentang cara mendapatkan anak dengan jenis kelamin yang kita inginkan. Sebenarnya yang paling menentukan dalam penentuan jenis kelamin anak adalah sperma dari pria. Sperma pria mengandung kromosom X dan kromosom Y, sedangkan sel telur wanita hanya mengandung kromosom X. Jadi untuk mendapatkan anak laki-laki, diperlukan pasangan kromosom X dan Y, sedangkan untuk mendapatkan anak perempuan dibutuhkan kromosom X dan X.
Sperma X berukuran lebih besar dan mempunyai daya hidup yang lebih lama (5-6 hari), namun bergerak lebih lambat. Sedangkan sperma Y berukuran lebih kecil, lebih cepat mati, namun bergerak lebih cepat. Jadi pada dasarnya, untuk mendapatkan anak perempuan lakukan posisi hubungan seks yang dapat memperlambat sperma masuk ke rahim dan saluran telur sedangkan untuk mendapatkan anak laki-laki, hubungan seks diarahkan agar penis mencapai vagina secara penuh dimana posisi tersebut dapat mempercepat masuknya sperma ke dalam vagina, rahim, dan saluran telur sehingga sperma Y akan melewati lingkungan asam di vagina dan dapat secara cepat mencapai sel telur. Perlu diketahui, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelahiran anak dengan jenis kelamin laki-laki memiliki kemungkinan yang lebih tinggi, yaitu mencapai 51%.
Ada beberapa metode ilmiah yang bisa kita terapkan untuk mendapatkan jenis kelamin anak sesuai dengan yang kita inginkan.
Teori Akihito
Teori ini menegaskan pada kapan waktu berhubungan seksual. Hasil penelitian menunjukkan masing-masing kromosom memiliki karakter sendiri-sendiri. Sperma Y berbentuk bundar, ukurannya lebih kecil atau sekitar sepertiga kromosom X, bersinar terang, jalannya lebih cepat, dan usianya lebih pendek serta kurang tahan dalam suasana asam. Sedangkan sperma X ukurannya lebih besar, berjalan lamban, bentuknya lebih panjang, dan dapat bertahan hidup lebih lama serta lebih tahan suasana asam. Dari data itu bisa disimpulkan jika ingin memperoleh anak laki-laki maka hubungan intim harus dilakukan bertepatan atau segera setelah terjadi ovulasi (saat keluarnya sel telur dari indung telur atau masa subur). Dengan begitu, sperma Y yang masuk ke dalam rahim dapat langsung membuahi sel telur. Sedangkan untuk mendapatkan anak perempuan, hubungan intim sebaiknya dilakukan sebelum ovulasi terjadi. Misalnya, ovulasi diperkirakan terjadi pada tanggal 10. Oleh karena itu, hubungan intim sebaiknya dilakukan 3 hari sebelumnya, sehingga pada saat ovulasi terjadi tinggal sperma X yang masih hidup dan membuahi sel telur. Metode ini memang tidak praktis karena pasangan harus tahu saat tepat berlangsungnya ovulasi. Padahal untuk mengetahui hal itu seorang wanita harus mengukur suhu tubuhnya selama 3 bulan berturut-turut. Proses pengukurannya pun tidak boleh salah, yakni dengan meletakkan termometer khusus di mulut setiap pagi sebelum turun dari tempat tidur. Hasil pengukuran itu dicatat dalam sebuah tabel. Bila suatu hari, suhu tubuh menunjukkan peningkatan, berarti saat itulah ovulasi sedang terjadi.
Sayangnya, bagi wanita yang siklus haidnya tidak teratur, hal ini tentu sulit dilakukan. Keakuratan metode ini juga rendah karena biar bagaimana pun kita tidak tahu apakah sperma X atau Y yang berhasil membuahi sel telur. Selain cara medis diatas, ada beberapa cara praktis yang diyakini dapat membuat pasangan memperoleh anak dengan jenis kelamin yang diidam-idamkan.
(MENDAPATKAN ANAK LAKI-LAKI)
* Membilas Vagina dengan Air + Soda
Larutan untuk membilas dibuat dari campuran 1 gelas air + 2 sendok makan garam soda (natrium bikarbonat soda). Mengapa harus dibilas seperti itu? Seperti sudah disebutkan, kromosom X bersifat lebih tahan asam sedangan kromosom Y bersifat kurang tahan asam serta jalannya lebih cepat. Nah, pembilasan vagina dengan larutan garam soda (bersifat basa) bertujuan menurunkan kadar keasaman vagina, sehingga sperma Y lebih terjamin hidupnya dan bisa melewati liang vagina menuju rahim untuk membuahi sel telur.
* Istri Orgasme Lebih Dulu
Biarkan istri mencapai orgasme lebih dahulu baru disusul suami. Cairan yang dihasilkan saat wanita mengalami orgasme akan lebih mendukung pergerakan sperma Y untuk lebih cepat sampai ke sel telur. Semakin cepat sampai akan semakin baik, karena usia sperma Y lebih pendek.
* Posisi Knee-Chest
Ada posisi yang diduga bisa membuat sperma Y meluncur cepat melalui liang vagina, rahim, dan sampai ke sel telur, yaitu posisi knee-chest. Posisi dimana suami bersetubuh dengan istri dari belakang ini disebut juga doggie style. * Penetrasi Dalam
Semakin dalam penetrasi, maka semakin dekat jarak yang ditempuh sperma menuju sel telur. Bila suami bisa menekan sedalam-dalamnya saat ejakulasi berlangsung, hal ini bisa meningkatkan kemungkinan mendapat anak laki-laki.
* “Puasa” Sementara
Untuk meningkatkan kuantitas volume spermanya, suami dianjurkan menabung spermanya atau tidak melakukan ejakulasi sekitar 7-8 hari. Dengan jumlah sperma yang lebih banyak per mililiternya, kemungkinan mendapatkan anak laki-laki juga meningkat.
Puasa seks juga bertujuan menghindari kemungkinan tertinggalnya sperma X dari hubungan intim yang dilakukan beberapa hari sebelum masa ovulasi. Bila ada sperma X tertinggal dalam organ reproduksi wanita, begitu tiba masa ovulasi, ia dapat langsung membuahi sel telur. Berarti anak perempuanlah yang akan didapat. Sedangkan jika dalam seminggu sebelumnya puasa seks dijalankan, maka sperma Y memiliki kesempatan yang besar untuk membuahi sel telur.
(MEMPEROLEH ANAK PEREMPUAN)
* Membasuh Vagina dengan Air + Cuka Untuk meningkatkan kadar keasaman vagina, basuhlah daerah itu dengan 1 gelas air yang sudah dicampur 2 sendok makan asam cuka. Lingkungan vagina bersuasana asam diharapkan dapat mematikan sperma Y sehingga sperma X selamat sampai tujuan. Volume sperma X yang banyak dapat meningkatkan kemungkinan mendapatkan anak perempuan.
* Hindari Orgasme
Saat melakukan hubungan intim, usahakan agar ejakulasi terjadi sebelum istri mencapai orgasme. Tanpa orgasme, sekresi alkalis (pengeluaran substansi yang membuat daerah vagina bersifat basa) tidak terjadi dan ini akan membuat sperma Y mati sehingga menguntungkan sperma X yang punya daya tahan lebih baik.
* Posisi Muka Bertemu Muka
Hubungan intim dengan posisi saling berhadapan, istri di bawah dan suami di atas sebetulnya membuat sperma tidak bisa langsung menerobos ke mulut serviks (leher rahim). Dengan begitu waktu yang dibutuhkan sperma pun akan lebih lama dan hal ini lebih menguntungkan sperma X.
* Penetrasi Pendek
Penetrasi pendek dilakukan dengan cara mengangkat penis hingga ke ujung vagina saat suami mengalami ejakulasi. Tindakan ini berarti memperpanjang jarak sperma ke sel telur yang diduga akan menambah persentase kesempatan sperma X mengingat daya tahannya yang lebih kuat dari sperma Y.
* Seks Teratur
Dengan seks teratur, volume sperma yang keluar otomatis lebih sedikit karena tidak ada sperma yang ditabung. Hal ini diyakini akan meningkatkan kemungkinan mendapatkan anak perempuan. Kenapa? Sebelum mencapai sel telur, sperma harus melalui perjalanan berat. Sebagian sel sperma akan mati di perjalanan, terutama sperma Y yang berumur pendek. Akhirnya semakin lama jumlahnya akan semakin sedikit. Nah, untuk mendapatkan volume sperma yang sedikit, hubungan intim sebaiknya dilakukan setelah haid, setiap 2 hari sekali hingga 2-3 hari menjelang ovulasi. Dengan begitu, sperma X yang tahan lebih lama mungkin saja banyak yang masih tertinggal dan akan membuahi sel telur begitu ovulasi terjadi. Hal yang perlu diketahui adalah semua metode hanya dapat meningkatkan persentase keberhasilan. Tidak ada yang bisa menjamin 100 % bahwa nanti yang keluar pasti bayi laki-laki atau bayi perempuan.Selamat mencoba!