www.ziddu.com

Jumat, 27 Agustus 2010

Penilaian Status Gizi

Gizi merupakan proses organisme menggunakan makanan yang di
konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ serta menghasilkan energi
Tubuh manusia memperoleh zat gizi dalam bentuk makanan baik yang
berasal dari tumbuhan maupun dari hewan. Kebutuhan tubuh akan zat gizi
tidak dapat dipenuhi hanya dengan satu atau dua macam bahan makanan saja,
karena pada umumnya tidak ada satu bahan makanan yang mengandung bahan
makanan secara lengkap
Gizi mempunyai nilai
yana sangat penting bagi tubuh, yaitu, 1) untuk memelihara proses tubuh
dalam pertumbuhan dan perkembangan dan 2) memperoleh energi guna
melakukan kegiatan fisik sehari-hari
Gizi kerja adalah nutrisi atau kalori yang diperlukan oleh tenaga kerja
untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaannya. Tenaga kerja
memerlukan makanan yang bergizi untuk pemeliharaan tubuh, untuk
perbaikan termasuk pekerjaan. Gizi kerja ditujukan untuk kesehatan dan daya
kerja tenaga kerja setinggi-tingginya. Bahan-bahan makanan pada umumnya
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan airSesuai dengan fungsinya zat-zat gizi dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu, zat tenaga yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein. Zat pembangun
yang terdiri dari protein, mineral, air. Zat pengatur yang terdiri dari vitamin,
mineral, protein, air
zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk metabolisme :

1. Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah untuk menyediakan energi bagi
tubuh. seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah yang
berlebihan akan menjadi gemuk. Apabila karbohidrat makanan tidak
mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun

2. Protein
Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi
tubuh, karena zat ini selain berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh
juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein selain akan
digunakan bagi pembangunan struktur tubuh juga akan disimpan untuk
digunakan dalam keadaan darurat, sehingga pertumbuhan atau kehidupan
dapat terus terjamin dengan wajar, akan tetapi dalam keadaan tidak
diterimanya makanan yang tidak bergizi secara terus menerus, dengan
sendirinya akan terjadi gejala-gejala kekurangan protein diantaranya
adalah pertumbuhan kurang, daya tahan tubuh menurun, rentan terhadap
penyakit dan daya kerja merosot .

3. Lemak
Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak merupakan sumber
energi bagi tubuh. fungsi utama dari lemak adalah untuk memberi tenaga
pada tubuh. disamping fungsinya sebagai sumber tenaga, lemak juga
merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin yaitu vitamin A, D,E
dan K

4. Vitamin
Vitamin merupakan zat organik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah yang sangat sedikit, namun penting untuk mempertahankan
kesehatan tubuh. menurut sifatnya vitamin digolongkan menjadi dua yaitu
vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K) dan vitamin yang
larut dalam air (B dan C). walaupun vitamin hanya dibutuhkan dalam
jumlah yang sedikit, namun akan berpengaruh besar terhadap tubuh
apabila kita kekurangan vitamin. Faktor-faktor yang menyebabkan
kekurangan vitamin adalah :
1) Kurang memakan bahan makanan yang mengandung vitamin.
2) Tubuh kekurangan zat-zat tertentu, sehingga penyerapan vitamin
dalam tubuh terganggu.
3) Akibat penyakit saluran pencernaan misalnya disentri atau typus.
4) Adanya zat-zat tertentu dalam bahan makanan atau dalam obat yang
akan mengganggu penyerapan vitamin itu.
5) Dalam tubuh terjadi interaksi dari beberapa vitamin, kekurangan salah
satu vitamin akan menyebabkan terganggunya fungsi vitamin lain.

5. Mineral
Mineral adalah bagian dari tubuh yang memegang peranan penting
dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ
maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.

6. Air
Pada proses metabolisme tubuh sangat memerlukan sekali akan air.
Kehilangan 10% dari cairan tubuh akan sangat membahayakan. Kematian
biasanya terjadi biasanya bila kehilangan cairan tubuh mencapai 20% dari
berat badan. Sedangkan pada orang dewasa lebih kurang 65% air berfungsi
sebagai zat pembangun dan zat pengatur.
Kebutuhan zat gizi bagi tenaga yang paling utama adalah
karbohidrat yang akan diubah menjadi kalor, karena tenaga kerja lebih
banyak menggunakan energi untuk kerja otot. Tenaga kerja dewasa tidak
lagi memerlukan protein untuk pertumbuhan, tetapi diperlukan untuk
memelihara fungsi tubuh, disamping sebagai sumber energi.
Tenaga kerja hanya akan menunjukkan
produktivitasnya apabila kepadanya diberikan tenaga yang berasal dari
makanan, makin besar tenaga yang diberikan makin besar pula
kemungkinan produktivitas kerjanya
Status Gizi
Status gizi diartikan sebagai keadaan kesehatan seseorang atau
sekelompok orang yang ditentukan dengan salah satu atau kombinasi dari
ukuran-ukuran gizi tertentu.
Status gizi adalah hasil
akhir dari keseimbangan antara makanan yang masuk kedalam tubuh (nutrient
input) dengan kebutuhan tubuh (nutrient output) akan zat gizi tersebut.
Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih
zat gizi esensial, status gizi lebih terjadi karena tubuh memperoleh zat-zat gizi
dalam jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksik yang
membahayakan. Baik pada status gizi kurang, maupun status gizi lebih terjadi
gangguan gizi.

Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
1). Konsumsi makanan
Seseorang yang dalam kehidupannya sehari-hari mengkonsumsi
makanan yang kurang asupan zat gizi, akan mengakibatkan kurangnya
simpanan zat gizi pada tubuh yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, apabila keadaan ini berlangsung lama, maka
simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya akan terjadi kemerosotan
jaringan.
2). Status Kesehatan
Tingginya penyakit parasit dan infeksi pada alat pencernaan dan
penyakit lain yang diderita juga akan mempengaruhi ststus gizi
seseorang. Memburuknya keadaan akibat penyakit infeksi adalah akibat
beberapa hal, antara lain :
a) Turunnya nafsu makan akibat rasa tidak nyaman yang dialaminya,
sehingga masukan zat gizi kurang padahal tubuh memerlukan zat gizi
lebih banyak untuk menggantikan jaringan tubuhnya yang rusak
akibat bibit penyakit.
b) Penyakit infeksi sering dibarengi oleh diare dan muntah yang
menyebabkan penderita kehilangan cairan dan sejumlah zat gizi
seperti berbagai mineral, dan sebagainya. Penyakit diare
menyebabkan penyerapan zat gizi dari makanan juga terganggu,
sehingga secara keseluruhan mendorong terjadinya gizi buruk.
3). Faktor Lingkungan Kerja
Faktor lingkungan kerja menunjukkan pengaruh yang jelas terhadap gizi kerja. Beban yang
berlebihan menyebabkan penurunan berat badan, sebaliknya motivasi
yang kuat, kadang-kadang meningkatkan selera makan yang menjadikan
sebagai salah satu penyebab bertambahnya berat badan dan kegemukan.

Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak
langsung.

Penilaian Status Gizi Secara Langsung
1) Indeks Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia,
maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai
tinggkat umur dan tingkat gizi
Ada beberapa indeks antropometri yang umumnya dikenal, yaitu :
a) Berat badan menurut umur (BB/U)
b) Tinggi badan menurut umur (TB/U)
c) Berat badan menurut inggi badan (BB/TB)
d) Lingkar lengan atas menurut umur (LLA/U),
Indikator BB/U menunjukkan secara sensitif status gizi
saat ini karena mudah berubah. Namun indikator BB/U tidak
spesifik karena berat badan selain dipengaruhi oleh umu juga
dipengaruhi oleh umur juga dipengaruhi oleh TB. Indikator TB/U
menggambarkan status gizi masa lalu, dan indikator BB/TB
menggambarkan secara sensitif dan spesifik status gizi saat ini
Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan digunakan
untuk memantau Indeks Massa Tubuh (IMT) orang dewasa. IMT
atau Body Mass Tubuh (BMI) merupakan alat atau cara yang
sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa. Untuk
mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut :
IMT = Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (m) × Tinggi Badan (m)
Dengan kategori ambang batas IMT sebagai berikut :

Tabel 1. Kategori ambang batas IMT
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat
Kekurangan berat badan tingkat
ringan < 17,0 17,0-18,4 Normal 18,5-25,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat 25,1-27,0 > 27,0



2) Klinis
Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi
yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi.
3) Biokimia
Penilaian status gizi dengan metode biokimia adalah
pemeriksaan dengan spesimen yang diuji secara laboratoris yang
dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.

Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung
1) Survei Konsumsi Makanan
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status
gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
yang dikonsumsi.
2) Statistik Vital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan
menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka
kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat
penyebab tertentu dan data lain yang berhubungan dengan gizi

Tidak ada komentar: