www.ziddu.com

Jumat, 17 September 2010

Keluarga Berencana

Pendahuluan

Di indonesia keluarga berencana mulai dikenal pada tahun 1953 pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat mulai membantu masyarakat, untuk menggunakan alat kontrasepsi. Namun demikian di indonesia pemilihan cara kontrasepsi tentu saja yang mempunyai efektivitas tinggi, aman, murah dan praktis. Sayangnya sampai saat ini belum ada kontrasepsi yang sempurna dan sangat ideal bagi semua pihak, untuk itu perlu di kemukakan sekali lagi memilih salah satu cara kontrasepsi bagaimanapun jauh lebih baik daripada tidak memakai kontrasepsi sama sekali.

URAIAN MATERI

Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencengah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha tersebut dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen.
Akseptabilitas suatu cara kontrasepsi ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :
1. Dapat dipercaya
2. Tidak ada efek samping atau hanya ada efek samping ringan
3. Tidak mempengaruhi coitus
4. Mudah penggunaannya
5. Harga alat kontrasepsi terjangkau

Dalam kontrasepsi perlu adanya konseling Untuk menjelaskan :
1. Keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi
2. Efek samping
3. Cara pengukuran mengunakan alkon sederhana

1. Kontrasepsi Metode Sederhana
A. Tanpa Alat

Metode Kalender
KB sistem kalender ini adalah” usaha untuk mengatur kehamilan dengan menghindari hubungan badan selama masa subur seorang wanita. Sebab pembuahan memang hanya terjadi pada saat masa subur, atau lebih tepatnya 12-24 jam setelah puncak masa subur (sel telur dilepas). 12-24 jam ini dari masa hidup sel telur rata-rata.” Sehingga tidak masalah berapa kali hubungan badan dilakukan, bila bukan selama masa subur ini dengan sendirinya pembuahan tidak terjadi dan kehamilan bisa dihindari. Sebaliknya meski hanya sekali, bila kebetulan hubungan badan dilakukan pada puncak masa subur, maka kemungkinan terjadi kehamilan akan jauh lebih tinggi.
Kontrasepsi pentang berkala adalah berpantang (tidak coitus) beberapa hari sebelum, ditambah beberapa hari sesudah ovulasi.
Bila siklus haid teratur (28 hari) :
* Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1
* Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid
contohnya sebagai berikut :
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 11 Januari. Tanggal 11 Januari ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 22 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 26 Januari. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 22 Januari hingga tanggal 26 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut suami isteri tidak boleh melakukan hubungan dengan istri (Hubungan badan). karena bila melanggar kemungkinan sang istri hamil sangat besar.
Bila siklus haid tidak teratur :
• Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya.
• Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
• Rumus :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Contoh :

1. Seorang wanita mempunyai siklus haid yang amat teratur setiap bulan, selama 28 hari. Maka siklus haid terpendek wanita ini adalah 28 hari dan terpanjang adalah 28 hari ( haid sangat teratur)
Maka bila wanita ini ingin memakai cara sistem kalender maka :
Mulai berpantang pada hari pertama ia subur :
28 – 18 hari ke 10 dari hari pertama haid

Mulai berakhir hari subur :
28 – 11 : hari ke 17, Jadi masa berpantang adalah mulai dari hari ke 10 sampai hari ke 17 dihitung mulai dari haid pertama haid dan ini harus ditandai dengan spidol merah pada kalender dirumahnya.

2. Seorang wanita mempunyai siklus haid yang tidak teratur. Setelah dicatat selama 6 bulan sampai 12 bulan diperoleh siklus siklus haid terpendek adalah 22 hari dan terpanjang 40 hari.
Maka bila wanita ingin memakai cara sistem kalender maka :
Hari pertama subur : 22 – 18 : hari ke 4
Hari terakhir masa subur : 40 – 11 hari ke 29. lamanya berpantang koitus mulai hari ke 4 sampai hari ke 29 adalah selama 25 hari dalam satu bulan.
3. Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : sik erpendek 26 hari dan sik serpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya)
Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama.setelah lewat dari itu baru boleh.
kelebihan :
sistem KB Kalender adalah :
1. Ditinjau dari segi Ekonomi : KB kalender dilakukan secara alami dan tanpa biaya sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli alat kontrasepsi!
2. Dari segi Kesehatan :sistem kalender ini jelas jauh lebih sehat karena bisa dihindari adanya efek sampingan yang merugikan seperti halnya memakai alat kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat).
3.Dari segi psikologis :yaitu sistem kalender ini tidak mengurangi kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom misalnya. Meski tentu saja dilain pihak dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat berpantang selama masa subur
Sedangkan sisi negatif dari sistem ini adalah :
kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak dilakukan pengamatan yang mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa subur. karena tidak ada yang bisa menjamin ketepatan perhitungan sebab masa suburpun terjadi secara alami, selain itu kedua pasangan tidak bisa menikmati hubungan suami istri secara bebas karena ada aturan yang ditetapkan dalam sistem ini.
Efektifitas
Bagi wanita dengan siklus haid teratur efektifitasnya lebih tinggi dibandingkan wanita yang siklus haidnya tidak teratur. Angka kegagalan berkisar antara 6-42.

Efek samping
Terlalu lama berpantang kadang kala tidak tertahankan, terutama bila masa berpantang terlalu lama.

Pengukuran suhu basal
Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Suhu badan diukur memakai termometer sewaktu bangun tidur (dalam keadaan istirahat penuh) setiap hari, dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur/ovulasi. Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang sama selama 5 menit.
Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu ovulasi, suhu akan turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian tidak akan kembali pada suhu 35 derajat Celcius. Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi.
Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun kembali sekitar 2 derajat dan akhirnya kembali pada suhu tubuh normal sebelum menstruasi. Hal ini terjadi karena produksi progesteron menurun.
Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh, kemungkinan tidak terjadi masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya korpus luteum yang memproduksi progesteron. Begitu sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus berlangsung setelah masa subur/ovulasi kemungkinan terjadi kehamilan. Karena, bila sel telur/ovum berhasil dibuahi, maka korpus luteum akan terus memproduksi hormon progesteron. Akibatnya suhu tubuh tetap tinggi.

Cara kerja
Menjelang ovulasi suhu badan akan turun (pada hari ke 12 dan ke 13 siklus haid) pada hari ke 14 terjadi ovulasi, lalu suhu akan naik lagi sampai lebih tinggi dari suhu sebelumnya ovulasi pada hari ke 15 dan 16 siklus haid. Dengan cara ini masa berpantang akan lebih pendek.
Efektifitas
Metode suhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan konsisten. Suhu tubuh basal dipantau dan dicatat selama beberapa bulan berturut-turut dan dianggap akurat bila terdeteksi pada saat ovulasi. Tingkat keefektian metode suhu tubuh basal sekitar 80 persen atau 20-30 kehamilan per 100 wanita per tahun. Secara teoritis angka kegagalannya adalah 15 kehamilan per 100 wanita per tahun. Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain seperti kondom, spermisida ataupun metode kalender atau pantang berkala (calender method or periodic abstinence).
Faktor yang Mempengaruhi Keandalan Metode Suhu Basal Tubuh
Adapun faktor yang mempengaruhi keandalan metode suhu basal tubuh antara lain:
1. Penyakit.
2. Gangguan tidur.
3. Merokok dan atau minum alkohol.
4. Penggunaan obat-obatan ataupun narkoba.
5. Stres.
6. Penggunaan selimut elektrik.
Keuntungan
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada pasangan suami istri tentang masa subur/ovulasi.
2. Membantu wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur mendeteksi masa subur/ovulasi.
3. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun meningkatkan kesempatan untuk hamil.
4. Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain pada saat mengalami masa subur/ovulasi seperti perubahan lendir serviks.
5. Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu sendiri.
Keterbatasan
Sebagai metode KBA, suhu basal tubuh memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1. Membutuhkan motivasi dari pasangan suami istri.
2. Memerlukan konseling dan KIE dari tenaga medis.
3. Suhu tubuh basal dapat dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur, merokok, alkohol, stres, penggunaan narkoba maupun selimut elektrik.
4. Pengukuran suhu tubuh harus dilakukan pada waktu yang sama.
5. Tidak mendeteksi awal masa subur.
6. Membutuhkan masa pantang yang lama.
Efektivitas Metode suhu Badan Basal :
Angka kegagalan : 0.3-6.6 kehamilan pada 100 wanita per tahun. Kerugian utama metode suhu badan basal ialah bahwa abstiner sudah harus dilakukan pada masa pra-ovulasi.
a. Peninggian suhu badan Basal yang mendadak
b. Peninggian suhu badan Basal yang perlahan-lahan
c. Peninggian suhu badan Basal yang bertingkat
d. Peninggian suhu badan Basal seperti ”gigi gergaji”

Atas : Termometer biasa
Bawah : Termometer basak, yang khusus untuk mengukur suhu badan basal (perubahan temperatur saat ovulasi berkisar 0,4-0,80F).
Metode Suhu Basal

Petunjuk Bagi Pengguna Metode Suhu Basal Tubuh
Aturan perubahan suhu/temperatur adalah sebagai berikut:
1. Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangun dari tempat tidur).
2. Catat suhu ibu pada kartu yang telah tersedia.
3. Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang “normal dan rendah” dalam pola tertentu tanpa kondisi-kondisi di luar normal atau biasanya.
4. Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
5. Tarik garis pada 0,05 derajat celcius – 0,1 derajat celcius di atas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Garis ini disebut garis pelindung (cover line) atau garis suhu.
6. Periode tak subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga berturut-turut suhu tubuh berada di atas garis pelindung/suhu basal.
7. Hari pantang senggama dilakukan sejak hari pertama haid hingga sore ketiga kenaikan secara berurutan suhu basal tubuh (setelah masuk periode masa tak subur).
8. Masa pantang untuk senggama pada metode suhu basal tubuh labih panjang dari metode ovulasi billings.

Kesimpulan

KESIMPULAN

Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencengah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha tersebut dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen.
Akseptabilitas suatu cara kontrasepsi ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :
a. Dapat dipercaya
b. Tidak ada efek samping atau hanya ada efek samping ringan
c. Tidak mempengaruhi coitus
d. Mudah penggunaannya
e. Harga alat kontrasepsi terjangkau
Metode Sederhana tanpa alat
1. Metode Kalender
2. Pengukuran suhu basal

Kontra-Indikasi Metode KB Alamiah
Umumnya merupakan kontra-indikasi relatif.
a. Siklus haid yang tidak teratur
b. Riwayat siklus haid yang an-ovulatoir.
c. Kurve suhu badan yang tidak teratur.
Komplikasi Metode KB Alamiah :
a. Komplikasi yang langsung tidak ada
b. Personal timbul apabila terjadi kegagalan/ kehamilan, karena ada data-data yang menunjukkan timbulnya kelainan-kelainan janin sehubungan dengan terjadinya fetrilisasi oleh spermatozoa dan ovum yang berumur tua/terlalu matang (overage/overripe).

Efektivitas Metode suhu Badan Basal :
Angka kegagalan : 0.3-6.6 kehamilan pada 100 wanita per tahun. Kerugian utama metode suhu badan basal ialah bahwa abstiner sudah harus dilakukan pada masa pra-ovulasi.

e. Peninggian suhu badan Basal yang mendadak
f. Peninggian suhu badan Basal yang perlahan-lahan
g. Peninggian suhu badan Basal yang bertingkat
h. Peninggian suhu badan Basal seperti ”gigi gergaji”

Atas : Termometer biasa
Bawah : Termometer basak, yang khusus untuk mengukur suhu badan basal (perubahan temperatur saat ovulasi berkisar 0,4-0,80F).
Metode Suhu Basal

Evaluasi

1.Apakah definisi dari KB alamiah dan sebutkan macam-macamnya ?
2. Tuliskan kembali rumus perhitungan KB kalender dan kerrjakan contoh soal berikut ?
- Seorang wanita mempunyai siklus haid yang amat teratur setiap bulan, selama 28 hari. Maka siklus haid terpendek wanita ini adalah 28 hari dan terpanjang adalah 28 hari ( haid sangat teratur)
Maka bila wanita ini ingin memakai cara sistem kalender maka :
Mulai berpantang pada hari pertama ia subur :
28 – 18 hari ke 10 dari hari pertama haid
3. Apasajakah keterbatasan dan kelebihan dari KB alamiah ?
4. Bagai manakah cara kerja dari KB kalender dan suhu basal ?

Tidak ada komentar: